Ning tak hendak menjemput kematian. Ia hanya ingin membuka misteri atas lenyapnya Bidadari Ayuni, adik kembarnya yang pergi ke Jakarta hendak menjemput rezeki. Ayuni bekerja di rumah seorang nyonya kaya demi memenuhi mimpi Ibu menatap Tanah Suci.
Mestinya memberi kabar bukan sesuatu yang sulit. Tapi detik ia pergi, seolah merajut tabir gelap yang membungkus keberadaannya. Ning Cemas. Berbekal info seadanya, ia nekat menyusul. Di tempat yang sama—rumah di mana Bidadari Ayuni pernah bekerja, Ning justru terjebak antara keinginan untuk menelusuri jejak lenyapnya sang adik dan kejahatan yang bisa mengancam jiwa.
Ning harus betul-betul mengukur keberanian. Sebab, ia tak cuma berhadapan dengan nyonya rumah, tapi dengan kekuasaan Yang Mahabesar.