Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberinya nama si Cantik.
Lewat novel ini, Eka mengisahkan nasib anak-anak manusia dalam gelombang sejarah bangsa. Manusia-manusia yang telah menjadi korban kekuasaan dan ‘kutukan karma’. Lebih dari itu, lewat tokoh-tokohnya, Eka juga mendedahkan absurditas kecantikan yang bertengger di wajah perempuan. Kisah seorang perempuan cantik keturunan Belanda bernama Dewi Ayu yang menjadi korban kekejaman perang dan perebutan kekuasaan.