“Kita terus meraba, dan memahat,
Semesta terus mengoreksi,
Mata kita dalam
melihat terjemahan pesan.
Membacanya berulang-ulang,
Kini dan nanti.
Dari ketidaksempurnaan diri,
Menuju kesempurnaan menerima.”
Manusia dan Badainya adalah sebuah novel healing persembahan Syahid Muhammad. Sebuah perjalanan menuju pulih, perjalanan menghadapi luka masa kecil
dan luka-luka yang tak kunjung menutup.
Mengikuti alur hidup Janu, dengan 2 suara bising di kepalanya, “kera sakti” dan “robocop”, pembaca diajak untuk menyelami toxic-parenting dan toxic-relationship.
“Betapa memilukan jika tempatku pulang adalah tempat yang selalu membuatku ingin pergi.” (15)
Lewat buku ini, pembaca diajak untuk lebih sadar dan memahami batas mana, suatu hubungan dikatakan sudah tak baik-baik saja.