Seseorang sedang duduk di balik jendela. Seluruh ruang ditutupnya rapat-rapat sebab ia tidak ingin satu sosok pun mengetahui keberadaannya. Tangisnya menggema dalam diam, menggaung tanpa kata-kata. Pikirnya berkelana pada berbagai kilasan masa ketika ia dilupakan, ditinggalkan, dilukai, juga dikhianati hingga ia merasa kehilangan dirinya sendiri.
Kamu tahu, nampaknya ia sedang benar-benar membutuhkan sosok teman yang berbesar hatui mendengarkan, menyapa perasaan, menemani berjuang, dan membantunya untuk mengurai benang-benang kusut dalam kepalanya yang berjuntaian.
“Siapakah dia?” Mungkin itu tanyamu dalam hati. Sekarang, pandangi wajahmu di cermin.
Disana akan kamu dapati sesosok manusia yang hatinya istimewa sebab dirinya begitu berharga. Sosok yang kamu lihat itu adalah orang yang sejak tadi kita bicarakan.
Maukah kamu menemaninya berjuang?